kVA: Transformer dinilai dalam kilo-volt-ampere (kVA). kVA digunakan untuk menyatakan nilai transformator karena tidak semua beban transformator bersifat resistif murni. Komponen resistif mengkonsumsi daya yang diukur dalam watt, sedangkan komponen reaktif mengkonsumsi daya yang diukur dalam VAR. Jumlah vektor dari dua beban ini adalah beban total, VA atau kVA.
Tegangan: Penunjukan tegangan menentukan cara transformator dapat diterapkan ke sistem dan desain transformator. PLN di Indonesia mendefinisikan penunjukan peringkat tegangan transformator dengan fase tunggal dan fase tiga.
Kenaikan suhu: Peringkat kVA didasarkan pada arus yang dapat dibawa transformator tanpa melebihi peringkat kenaikan suhunya. Semakin banyak beban transformator, semakin tinggi suhu internalnya. Kenaikan suhu maksimum yang dapat ditahan oleh transformator tanpa kehilangan masa pakai yang tidak normal diatur oleh spesifikasi pelanggan atau standar kelistrikan.
Minyak pendingin: trafo oli telah menggunakan oli mineral konvensional sebagai pendingin dielektrik. Ini menawarkan biaya yang wajar dengan kinerja jangka panjang yang terbukti dan andal. Prosedur perawatan telah ditetapkan dengan baik dan oli mineral bekas biasanya dapat direkondisi untuk digunakan dengan menyaring dan menghilangkan gas. Titik api minyak mineral kira-kira. 155 derajat Cel., sedangkan titik api fluida yang kurang mudah terbakar di atas 300 derajat Cel.